Lihatlah di daftar teman Facebook, disana tertulis 4897 Friends, itu artinya kita memiliki teman ribuan. Tapi kenapa saat kita menulis status, hanya ada 12 orang yang Suka dan 2 orang yang memberikan komentar itupun komentarnya tidak nyambung alias asal koment aja. Lalu kemana teman-teman lainnya yang berjumlah 4 ribu lebih itu?
Lihat lagi di Facebook kita, disitu tertulis 4897 Friends dari jumlah tersebut ternyata hanya 100 orang yang online, dari 100 orang yang online tersebut, hanya 9 orang yang benar-benar kita kenal itupun saat diajak chat oleh kita, balasnya ogah-ogahan alias biasa-biasa aja. Jadi apa artinya teman yang berjumlah 4897 orang, jika ternyata kita masih merasakan kesepian saat membuka Facebook, kita masih selalu mencari teman yang benar-benar bisa diajak curhat dan kita masih tetap mencari seseorang yang mau mengerti dengan apa yang kita alami dan kita lalui?
Padahal demi Facebook, kita sampai melupakan teman-teman real di kehidupan kita. Demi untuk Facebook-an di kamar, kita sampai rela ingkar janji sama teman sekelas untuk main ke rumahnya, karena Facebook, kita juga sampai nggak mau nemenin teman untuk belanja atau sekedar shoping dan cuci mata di mall, demi Facebook kita sampai mengorbankan keakraban dengan teman bermain, teman sekelas dan teman sekolah kita. Kita sibuk mencari teman di Facebook, Add Friends, Confirm Friends dengan melupakan teman-teman nyata di kehidupan kita.
Akhirnya kita memiliki 4897 Friends Facebook, tapi kenapa kita masih merasakan hampa di hati. Iya sih, mereka teman-teman di Facebook pada ngucapin selamat ultah saat kita ulang tahun! Tapi kenapa di hati kita masih terasa ada yang kurang? Ada yang hampa? Kok cuma sekedar ucapan aja, hanya ucapan HBD, Met Ultah dan sebagainya. Serasa ada sesuatu yang kurang, tidak greget dan tidak menimbulkan deg-degan, biasa-biasa aja kesannya!
Rasanya berbeda jauh saat teman-teman sekelas ikut merayakan Ultah kita di sekolah, kita disiram air sampe baju basah semua, rambut kita putih-putih karena dilempar tepung terigu, hingga kita merasa malu, pipi kemerahan karena dilihat oleh teman-teman sesekolah, tak hanya buku, kantong, hp sampai jam tangan semua kebasahan gara-gara air! Apakah kita marah sama mereka? Jawabannya tentu Tidak, kita malah merasa senang, dan hati kita berbunga-bunga, deg-degan, gregetan dan berjuta rasa gemuruh di dada. Mereka melakukan itu semua dengan penuh suka cita, penuh cinta, sayang dan tentunya mengerti dan peduli sama kita. Tak masalah jika akhirnya kita harus ntraktir mereka, toh disaat sedang makan-makan, kita bisa saling canda tawa, curhat, saling ledek, saling puji sampai-sampai perut sakit karena banyak ketawa!
Aneh, padahal teman-teman sekelas itu adalah teman yang selama ini terlupakan oleh kita, mereka terlupakan karena kita terlalu sibuk Facebook-an! Tapi pas kita ultah, malah merekalah yang justru memberikan kebahagiaan dan kesenangan di hati kita, dibandingkan dengan teman-teman di Facebook!
Facebook tak bisa dipungkiri memang tempat yang sangat cocok untuk bisa menjalin pertemanan dengan berbagai orang dari berbagai belahan dunia, di Facebook kita bisa mengenal berbagai macam karakter orang, di Facebook pula kita bisa menemukan berbagai hal baru yang belum kita tahu sebelumnya. Tapi perlu diingat bahwa Facebook tidak akan bisa menggantikan keakraban, persahabatan, dan pertemanan akrab yang dijalani dalam kehidupan nyata dengan teman-teman kita di rumah, di sekolah ataupun di lingkungan tempat kita hidup.